Sejarah
dan Sistem Pendidikan
Hakekat
Pendidikan dipandang
dari
pendekatan filosofis
Disusun
Oleh :
- Alfian Eko (201233168)
- Swastantika K. (201233178)
- M Zidni Ilman (201233179)
- Fitri Puji Astuti (201233180)
- Siti Zumrotun (201233181)
- Nur Rohmah (201233183)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MURIA KUDUS
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Manusia sebagai
mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha watta’alla
dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk
Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal
pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses
pembelajaran.
Pendidikan ini
dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali
orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri
Masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan
pendidikan, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan
akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, dan lebih
kompleks, yang tidak terbatasi oleh pengalaman maupun fakta faktual,
dan tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh ilmu.
Sebagai calon guru
yang professional kita harus memahami makna arti dan peranan hakekat
di dalam pembelajaran sekolah. Tidak kalah pentingnya makna dari
hakekat pendidikan dipandang dari pendekatan filosofis yang
menitikberatkan hakekat seorang anak sebagai proses pendidikan.
Karena anak telah mempunyai kemampuan – kemampuan yang dilahirkan
dan tinggal dikembangkan saja
- RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian
tersebut di atas dapatlah disusun permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana hakekat Pendidikan dipandang dari pendekatan filosofis
- TUJUAN
Dari rumusan masalah
tersebut di atas maka akan diketahui tujuan dari penulisan masalah
ini yaitu Mengetahui hakekat pendidikan khususnya dipandang dari
pendekatan filosofis
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Hakekat pendidikan
Hakikat
pendidikan ialah berkenaan dengan hakikat manusia. Dalam pendekatan
ini keberadaan peserta didik dan pendidik tidak terlepas dari makna
keberadaan manusia itu sendiri. Berbagai pendekatan mengenai hakikat
pendidikan dapat digolongkan atas dua kelompok besar yaitu:
Hakikat pend secara
umum dapat digolongkan atas dua kelompok besar yaitu
Pendekatan
Reduksionisme
dan Pendekatan
Holistik Integratif
a)
Pendekatan
Reduksionisme
Pendekatan
pedagogisme ( Menganggap bahwasanya anak itu lahir sudah mempunyai
kemampuan-kemampuan, dan kita tinggal mengembangkannya / Nativisme )
Pendekatan
Filosofis ( Ilmu Pendidikan melihat hakikat anak sebagai titik tolak
proses pendidikan )
Pendekatan
Religius ( Hakekat Pendidikan menekankan kepada pendidikan untuk
mempersiapkan peserta didiknya ke kehidupan akherat )
Pendekatan
Psikologis ( Mereduksi Ilmu Pendidikan menjadi ilmu belajar dan
mengajar )
Pendekatan
Negativis ( segala sesuatu seakan-akan telah tersedia di dalam diri
anak yang akan tumbuh dengan baik apabila tidak dipengaruhi oleh
hal-hal yang merugikan pertumbuhan anak tersebut )
Pendekatan
Sosiologis ( Hakikat Pendidikan itu kepada keperluan hidup bersama
dalam masyarakat )
b)
Pendekatan
Holistik Integratif
Hakekat
Pendidikan adalah suatu proses menumbuhkembangkan eksistensi peserta
didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang
berdimensi lokal, nasioanla, dan global. Hakekat Pendidikn tersebut
mempunyai komponen-komponen sebagai berikut:
Pendidikan
merupakan suatu proses kesinambungan ( Pendidikan tidak behenti
berkembang ketika peseta didik menjadi dewasa tetapi akan terus
menerus berkembang selama terdapat interaksi antara manusia dengan
lingkungan)
Proses
Pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia ( Keberadaan
Interaktif )
Eksistensi
Manusia yang Memasyarakat ( Adanya unsur Ibu, orang tua, pendidik
formal, dan pendidik nonformal )
Proses
Pendidikan dalam Masyarakat yang Membudaya ( Nilai – nilai yang
perlu dihayati, dilestarikan, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh
masyarakat, kemudian memunculkan nilai-nilai baru)
Proses
Bermasyarakat dan Membudaya mempunyai Dimensi-dimensi Waktu dan Ruang
( Mempunyai aspek-aspek Historis, Kekinian, dan Visi Masa Depan )
- Pengertian Pendekatan filososfis
Pendekatan
Filosofis ( Ilmu Pendidikan melihat hakikat anak sebagai titik tolak
proses pendidikan ).
Anak manusia mempunyai hakekatnya sendiri dan berada dengan hakekat
orang dewasa. Oleh sebab itu proses pendewasaan aanak bertitik tolak
dari anak sebagai anak manusia yang mempunyai tingkat perkembangan
sendiri.
- Pengertian Hakekat pendidikan dipandang dari pendekatan filosofis
Titik tolak dari
teori ini ialah anak yang akan dibesarkan menjadi manusia dewasa.
Pendekatan filosofis terhadap pendidikan adalah
suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah
pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pengetahuan atau teori
pendidikan yang dihasilkan dengan pendekatan filosofi disebut
filsafat pendidikan. Menurut Henderson (1959), filsafat pendidikan
adalah filsafat yang diterapkan/diaplikasikan untuk menelaah dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan.
Pendekatan
filosofis untuk menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam
aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalarn pendidikan. Filsafat
tidak hanya melahirkan pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan
filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan adalah filsafat terapan
untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang dihadapi. John Dewey
(1964) berpendapat bahwa filsafat merupakan teori umum tentang
pendidikan. Filsafat sebagai suatu sistem berpikir akan menjawab
persoalan-persoalan pendidikan yang bersifat filosofis dan memerlukan
jawaban filosofis pula.
Hakikat
pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan
utama pendidikan adalah manusia Wawasan yang dianut oleh pendidik
dalam hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau
metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Disamping
itu konsep pendidikan yang dianut saling berkaitan erat dengan
hakikat pendidikan.
Beberapa
asumsi dasar yang berkenaan dengan dengan hakikat pendidikan tersebut
dinyatakan oleh Raka Joni sebagai berikut.
1.
Pendidikan
merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan
antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidikan.
2.
Pendidikan
merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup
yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
3.
Pendidikan
meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
4.
Pendidikan
berlangsung seumur hidup.
5.
Pendidikan
merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya.
Pada
dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus
sebagai tujuan. Asumsi dasar pendidikan tersebut memandang pendidikan
sebagai kegiatan kehidupan dalam masyarakat
untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang berlangsung
sepanjang hayat
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
- KESIMPULAN
Jadi,
hakekat pendidikan dipandang dari pendekatan filosofis adalah proses
hidup manusia untuk mencapai tujuan hidup dengan belajar yang
ditelaah dari hakekat anak sebagai titik proses pendidikan . Sangat
penting pendidikan dimulai anak sejak dini karena langsung cepat
proses perkembangannya
- SARAN
- Anak usia dini harus diberi motivasi supaya anak bisa mengembangkan kemampuannya. Motivasi sejak dini akan membuat anak ingin lebih maju dengan kemampuan yang dimiliki.
- Sejak lahir, potensi yang dimiliki anak harus ditumbuhkembangkan.
Daftar
Pustaka
Munib,
Achmad. 2009. Pengantar Ilmu
Pendidikan. Semarang: Unnes Press
Wahyudin,
Dinn.2008. Pengantar
Pendidikan.
Jakarta:Universitas Terbuka
No comments:
Post a Comment